Breaking News
Loading...

Healthy Nutrition

Healthy Beauty

Healthy Weight

Healthy Home

Shaklee Product

Recent Post

Sunday 23 October 2016
Bolehkah berwudhu di bilik air/tandas

Bolehkah berwudhu di bilik air/tandas


Bolehkah Berwudhu di Kamar Mandi?




Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, washshalaatu wassalaamu ‘alaa rasulillaah khairil anbiyaa’I wal mursaliin wa ‘alaa ‘aalihii wa shahbihii ajma’iin. Amma ba’du.

Kita sering sekali mendengar pertanyaan ini, namun banyak dari kita yang tidak tau pasti jawabannya, berikut adalah jawaban yang didapat dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan tersebut,

Boleh berwudhu di dalam kamar mandi, apabila aman dari percikan najis. Komite tetap Untuk riset ilmiyah dan fatwa Kerajaan Arab Saudi mengatakan,

“Apabila ada batas antara keran air dengan tempat najisnya sehingga air turun ke tempat yang suci maka tidak mengapa berwudhu dan istinja’ (di dalam kamar mandi tersebut).” (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daaimah, 5:86)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullahu mengatakan,

“Boleh berwudhu di kamar mandi dan tidak masalah, akan tetapi hendaknya menjaga diri dari terkena najis, apabila bisa terjaga dari najis maka silakan dia berwudhu dimana saja” [1]

Beliau rahimahullahu juga berkata,

“Boleh bagi seseorang berwudhu di tempat dia buang air kecil dan buang air besar, dengan syarat aman dari percikan najis, yaitu tempat wudhunya jauh dari tempat buang air, atau dibersihkan dahulu tempat turunnya air dari anggota badan sehingga menjadi bersih dan suci.” 



Hukum Membaca Dzikir di Kamar Mandi


Membaca dzikir di kamar mandi makruh, karena berbicara di dalam kamar mandi hukumnya makruh dan membaca dzikir termasuk berbicara. Demikian pula kita diperintahkan untuk mengagungkan syiar-syiar Allah dan di antara bentuk pengagungan adalah berdzikir di tempat yang suci bukan di tempat yang kotor dan tempat buang hajat.

Allah Ta’ala berfirman,


Demikianlah (perintah Allah) dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu termasuk ketakwaan hati. (QS. 22:32)”

Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata,

“Dibenci berdzikir mengingat Allah padahal dia dalam keadaan duduk di dalam jamban.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf 1:209 no.1227, dengan sanad yang hasan)

Abu Wa’il rahimahullahu juga berkata,

“Dua keadaan dimana seorang hamba tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, (pertama) ketika seorang laki-laki mendatangi istrinya, maka hendaklah dia mulai dengan menyebut nama Allah, (kedua) apabila dia berada di jamban.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf 1:209 no.1229 ,dengan sanad yang shahih)

Abu Ishaq As-Sabii’iy rahimahullah juga berkata,

“Aku tidak senang berdzikir kepada Allah kecuali di tempat yang baik.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf 1:210 no.236, dengan sanad yang shahih)


Namun kemakruhan ini bisa gugur apabila ada hajat atau keperluan, seperti mengucaptahmid ketika bersin, mengucap tasmiyyah sebelum wudhu. Berikut ini adalah sebagian ucapan salaf yang menunjukkan bolehnya berdzikir di jamban apabila diperlukan.

Manshur bin Mu’tamir rahimahullah mengtakan,


“Dan aku bertanya kepada Ibrahim (An-Nakha’iy) tentang seseorang yang bersin ketika buang air?” Beliau menjawab, ‘Hendaknya dia memuji Allah (yaitu mengucapkan Alhamdulillah) karena tahmid itu akan naik’.” (Dikeluarkan oleh Abdurrazzaq di dalam Al-Mushannaf 2:455 no.4063, dengan sanad yang shahih, dan juga Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf 1:210 no.1233)


Dari Sya’bi rahimahullahu, beliau ditanya tentang seseorang yang bersin di jamban, maka beliau berkata: يحمد الله

“Hendaklah dia memuji Allah”. (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf 1/210 no:1232, dengan sanad yang shahih)

Dari Muhammad bin Sirin rahimahullahu beliau berkata


“Aku tidak memandang adanya masalah dalam dzikrullah (di jamban).” (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf 1/210 no:1235, dengan sanad yang shahih)

Dan inilah yang difatwakan oleh sebagian ulama kita, Syaikh Abdul Aziz bin Bazrahimahullah berkata,

“Tidak mengapa berwudhu di dalam kamar kecil apabila memang diperlukan, dan mengucap tasmiyah di awal wudhu seraya mengucapkan “Bismillah” karenatasmiyyah wajib menurut sebagian ulama, dan dikuatkan menurut sebagian besar ulama. Oleh karena itu, hendaknya seseorang mengucapkan tasmiyyah ini yang hilang kemakruhannya karena dibutuhkan mengucapkannya. Seseorang diperintah untuktasmiyyah di awal wudhu, maka hendaknya dia bertasmiyyah dan menyempurnakan wudhunya.” (Majmu Fataawa Syeikh Abdul Aziz bin Baz, 10:28)

Dalam Fatawa Al-Lajnah Ad-Daaimah:

“Dimakruhkan dzikrullah dengan lisan di dalam jamban yang digunakan untuk buang hajat, sebagai penyucian dan penghormatan terhadap nama Allah, akan tetapi disyariatkan tasmiyyah (membaca: bismillah) ketika di awal wudhu karena ini wajib ketika ketika ingat menurut sebagian ulama.” (Fataawaa Al-Lajnah Ad-Daimah, 5:94)



Melirihkan Dzikir Di Kamar Mandi

Perlu diketahui bahwasanya di antara adab berdzikir di kamar mandi/wc/jamban adalah memelankan suara dzikir.

Dari Al-Hasan Al-Bashry rahimahullah beliau berkata tentang seseorang yang bersin di dalam jamban:


“Hendaknya dia memuji Allah dengan di dalam dirinya (yaitu pelan).” (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf, 1:210 no.1234, dengan sanad yang shahih)

Hushain bin Abdurrahman rahimahullahu berkata,


“Kami mendatangi Asy-Sya’by sedangkan beliau dalam keadaan marah, maka beliau ditanya, “Ada apa wahai Abu ‘Amr?”

Beliau berkata, “Sesungguhnya orang yang maariq ini –maksudnya Dawud bin Yazid Al-Audy-, telah bertanya kepadaku tentang seseorang yang bersin di tempat buang hajat. Aku berkata, “Lalu apa yang kamu katakan wahai Abu ‘Amr?”

Beliau menjawab, “Hendaklah dia memuji Allah di dalam dirinya ( yaitu dengan pelan).” (Dikeluarkan oleh Al-’Uqaily dalam Adh-Dhu’afa, 2:391, dengan sanad yang shahih)


Perkataan mereka

(Memuji Allah di dalam dirinya) ada dua kemungkinan, memuji Allah di dalam hati atau memuji Allah dengan lisan secara pelan, sebagaimana dijelaskan Syaikhul Islam dalam Al-Fatawa Al-Kubra, 5:301.


Makna eksplisit dari atsar sebagian salaf di atas –wallahu a’lam– adalah berdzikir dengan lisan bukan hanya dengan hatinya.

Akhir kata, tentunya lebih baik apabila seseorang di dalam rumahnya memiliki tempat wudhu khusus yang berada di luar kamar mandi/jamban/wc.

Wallahu a’lam.


Yusni # 0126608037

SID No : 953869

FB : Yusni Yusof

FB Page : Vits For Health

Email : ashrin14@yahoo.com



Khasiat Cuka Kurma Dalam Perubatan Islam

Khasiat Cuka Kurma Dalam Perubatan Islam








Khasiat Cuka Kurma Menurut Perubatan Islam:-


Menerusi kitab Al-Qanun Fi Al-Tib (Ibnu Sina) & Al-Tib Al-Nabawi (Ibnu Qaiyyim), cuka kurma:-

** 01: dapat mencegah berlakunya pembengkakan pd badan spt bisul & kanser

** 02: membuang darah kotor & melancar aliran darah

** 03: mangatasi proses pencernaan makanan dlm perut

** 04: melancarkan pergerakan usus

** 05: merawat masalah kerongkong, kahak & batuk yang berpanjangan

** 06: memelihara kulit dari kesan kepanasan matahari

** 07: menurunkan tahap kolesterol

** 08: mengimbang tahap asid-alkali dlm badan & mengeluarkan lebihan garam

** 09: membakar kalori dgn cepati

** 10: membuang toksin

** 11: merawat masalah rahim, menguatkan gigi, deria mata & telinga

** 12: penyerapan kalsium lebih sempurna - menguatkan tulang

** 13: mengubati masalah gastrik akibat asid berlebihan dlm perut

** 14: merawat masalah hempedu (membersih hempedu dr lemak yg membentuk batu)

** 15: mencegah berlakunya keracunan akibat penggunaan ubat-ubatan yang pelbagai

** 16: melancarkan pengeluaran susu ibu

** 17: melancarkan perjalanan darah yg berketul dlm perut (masalah gangguan haid)

** 18: memperbaiki fungsi limpa

** 19: menghilang masalah dahaga & mengurangkan panas badan

Darul Fikri, Bairut Tahun 1414H, m.s 908 - 909 & Darul Kitab Al-Arabi, Bairut 1410 H, m.s 233.


SIAPA YANG BOLEH MENGAMBIL CUKA KURMA INI?


1-Mereka yang menghidap penyakit kronik seperti darah tinggi (hypertension),kencing manis (diabetes), penyakit keturunan (masalah kolesterol dan lain-lain) dan apa jua penyakit yang wujud.


2-Mereka yang mementingkan kesihatan.


3-Kanak-kanak berumur 7 tahun ke atas (dos adalah separuh dos dewasa)



proxy.jpg



Yusni # 0126608037

SID No : 953869

FB : Yusni Yusof

FB Page : Vits For Health

Email : ashrin14@yahoo.com


Copyright © 2014 KESIHATAN ADALAH HARTA All Right Reserved